Tahun 2015 Ujian Bagi Perangkat Wearable

Baharshare - Tahun 2014 telah telah menjadi tahunnya tren perangkat yang dapat dipakai (wearable). Berbagai perusahaan teknologi dunia saling berlomba menghadirkan produk andalannya. 

Mulai dari pemain awal seperti Fitbit, Jawbone hingga pemain besar Apple, Google, Microsoft, Intel, Qualcomm telah menginvestasikan sumber daya untuk mengembangkan penawaran terbaik pada produk wearable-nya. 

Potensi perangkat wearable diprediksi bakal mencapai miliaran hingga triliunan dolar pada masa depan. Perusahaan perbankan investasi dan manajemen dunia asal Swiss, Credit Suisse memperkirakan pasar perangkat kategori anyar ini bisa menjadi US$50 miliar dalam lima tahun lagi, sementara bank investasi dan broker retail dunia, Morgan Stanley mengklaim pasar wearable bisa mencapai US$1,6 triliun. 

Namun, tampaknya 'masa bulan madu' perangkat wearable terancam. Sebab kategori perangkat baru ini memiliki kelemahan utama. 

Melansri TechCrunch, Rabu 31 Desember 2014, sinyal ancaman itu ditunjukkan oleh pengakuan pemilik wearable, yang rata-rata berhenti memakai produk itu hanya dalam 6 bulan saja. 

Alasannya, dilaporkan pertimbangan harga dan kelemahan desain estetika produk. Wearable juga dianggap tak sepintar seperti yang dikampanyekan para vendor teknologi. 

Perangkat wearable memang hadir dengan nilai kebaruan yang ditawarkan kepada konsumen. Perangkat ini misalnya mampu melacak langkah kaki pengguna dalam sehari, membantu mengatur pola tidur sampai menghitung detak jantung pengguna. Tapi fungsinya sebatas pengukuran itu saja. 

Konsumen dipandang tak ingin membuang-buang data dan mereka menginginkan ada tindak lanjut dari pengukuran melalui fitur tersebut. Hal inilah yang dilihat sebagai salah satu kelemahan wearable. 

Mengingat potensi pasar di masa depan, perangkat wearable bisa bangkit, tergantung sejauh mana inovasi perangkat keras, perangkat lunak serta jaringan perangkat yang masuk akal. Pesan singkatnya, wearable harus memperluas fungsi dari memasok informasi menjadi bagaimana layanan data bisa ditindaklanjuti untuk pendalaman kesehatan pengguna. 

Untuk mencapai skema itu, bukan tak mungkin bagi perangkat wearable. Sebab saat ini ekosistem platform, serta aplikasi pemprograman antarmuka (API) sudah mulai terbentuk. Jadi bola kini berada di tangan vendor teknologi wearable, perusahaan tinggal memanfaatkan moda ekosistem itu agar bisa menghasikan inovasi wearable yang mampu mendukung kesehatan pengguna jadi lebih baik.

sumber terpercaya : viva.co.id

0 komentar:

Post a Comment