Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Dirambah

Baharshare - Sejumlah titik di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Dirambah warga. Total luas lahan yang dirambah di taman nasional tersebut mencapai 6,2 hektar. Warga merambah hutan itu untuk dijadikan kebun kopi dan tanaman kaliandra.

"Ada empat kasus diserahkan ke Polres Malang," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari, Senin 14 Oktober 2013. Kawasan yang dijarah meliputi daerah blok den bento dan RPTN Coban Trisula.
Selama sembilan bulan terakhir, ditemukan sebanyak delapan kasus. Namun, tak ada satu pun pelaku yang berhasil ditangkap. Polisi, katanya, masih melakukan pengejaran.

Untuk mencegah pembalakan dan perambahan hutan, puluhan petugas taman nasional diturunkan untuk melakukan patroli. Mereka bergerak di titik yang kerap menjadi lokasi pelaku pembalakan dan perambahan hutan. Selain itu, juga bekerjasama dengan warga setempat untuk mencegah kasus Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Dirambah serupa terulang.
Sedangkan BBTN BTS harus melakukan penghijauan kembali untuk memulihkan kawasan hutan. Setiap tahun dikucurkan dana sebanyak Rp 19 miliar melaluiAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang disalurkan Kementerian Kehutanan.

Selain itu, juga terjadi pencurian dan perburuan satwa secara ilegal. Selama sembilan bulan terakhir, petugas berhasil menyita satwa dan alat berburu sebagai barang bukti. Meliputi seekor ayam hutan, seekor tekukur, seekor kijang, burung tujuh ekor, burung madu satu ekor, dan burung kacamata. Selain itu disita sebuah senjata api dan sabit.

"Mereka dalam pembinaan. Tak boleh melakukan perbuatan serupa," katanya.
Juga terjadi pencurian tanaman obat-obatan dan anggrek langka di kawasan BBTN BTS. Tanaman obat seperti susuh angin atau jenggot resi (Usnea Barbata) dan srempetan (Mikania Cordata) diekspor ke Korea sebagai bahan baku obat dengan harga tinggi
"Tanaman langka dijual seharga Rp 75 ribu per kilogram," katanya.

sumber terpercaya : id.yahoo.com

2 komentar: